Perang Ketupat merupakan salah satu ritual upacara masyarakat Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat. Upacara ini dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang dipercaya bertempat tinggal di daratan. Menurut para dukun, makhluk-makhluk halus itu bertabiat baik dan menjadi penjaga Desa Tempilang dari roh-roh jahat. Oleh karena itu, mereka harus diberi makan agar tetap bersikap baik terhadap warga desa. Konon katanya, kegiatan ini berlangsung sejak masyarakat belum mengenal agama tetapi ada juga yang mengatakan perang ketupat dimulai sejak masa penjajahan Portugis. Ada juga yang berpendapat tradisi ini telah ada saat Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus pada 1883.
Tradisi ini memiliki lima bagian,