animasi-bergerak-tasmanian-devil-0015                                                                                                                          animasi-bergerak-tasmanian-devil-0015

Sabtu, 24 Januari 2015

Membuat Read More Klik "Jump Break"

Banyak cara untuk membuat Read more atau baca selengkapnya untuk artikel blog. Tujuan dari read more itu sendiri untuk membuat blog biar rapi. Mungkin sebagian blogger merasa bahwa membuat readmore secara otomatis lebih menguntungkan karena setting otomatisnya, sehingga pada setiap postingan dia tidak perlu lagi repot repot menambahkan secara manual untuk membuat readmore walaupun disisi lain dia harus rela mengedit template blognya dengan menambahkan script untuk membuat read more, tapi ada juga blogger yang merasa lebih cocok dengan read more yang dibuat secara manual dengan alasan bahwa ia tidak perlu repot untuk menambahkan / mengedit templatenya sehingga kecepatan loading blognya tidak akan berkurang, juga bebas dari resiko rusaknya template blognya akibat dari pemasangan script read more pada template Blog.

Jumat, 23 Januari 2015

Jual Suvenir Akar Bahar Asli Bangka







Jual berbagai macam jenis kerajinan Akar bahar Asli Bangka
Bagi yang Berminat bisa Hub. Ipank 085357452435 atau email ipank.jezz@gmail.com
Alamat : Jl. Timah Raya Komplek Nangnung Utara No. 568 Sungailiat Bangka
untuk luar kota propinsi pemesanan bisa di kirim VIA pengiriman TIKI, JNE, POS

Kamis, 22 Januari 2015

Tradisi Perang Ketupat di Tempilang

Perang Ketupat merupakan salah satu ritual upacara masyarakat Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat. Upacara ini dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang dipercaya bertempat tinggal di daratan. Menurut para dukun, makhluk-makhluk halus itu bertabiat baik dan menjadi penjaga Desa Tempilang dari roh-roh jahat. Oleh karena itu, mereka harus diberi makan agar tetap bersikap baik terhadap warga desa. Konon katanya, kegiatan ini berlangsung sejak masyarakat belum mengenal agama tetapi ada juga yang mengatakan perang ketupat dimulai sejak masa penjajahan Portugis. Ada juga yang berpendapat tradisi ini telah ada saat Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus pada 1883.
Tradisi ini memiliki lima bagian,